Assalamualaikum sahabat sekalian…
Semoga dalam keadaan sihat dan diberikan kekuatan untuk terus beribadah kepada Allah dan terus menanamkan rasa rindu untuk berjumpa dengan Baginda Rasulullah S.A.W.
Semoga dalam keadaan sihat dan diberikan kekuatan untuk terus beribadah kepada Allah dan terus menanamkan rasa rindu untuk berjumpa dengan Baginda Rasulullah S.A.W.
Sebagai tanda penghormatan dan rasa cinta kepada Rasulullah S.A.W, kita sebagai umatnya haruslah menanamkan rasa ingin untuk Menziarah makam Rasulullah S.A.W. Dalam Islam sendiri, selain daripada menyambut maulidur rasul sebagai tanda cinta, menziarah makan Baginda adalah satu perkara yang amat digalakkan dalam Islam.
Hal ini disebabkan, Nabi Muhammad SAW merupakan manusia yang berakhlak mulia yang menjadi penerang bagi alam semesta dan seluruh umatnya. Semasa hayatnya, Rasulullah S.A.W telah banyak berjuang untuk umat hingga pada akhirnya Islam berkembang ke seluruh dunia seperti sekarang ini.
Berdasarkan kesepakatan semua ulama mujtahidin, berziarah ke makan Nabi merupakan sunnah. Barang siapa melakukannya maka ia akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah SWT. Jadi apa keutamaan berziarah ke makam Rasulullah SAW ini? Berikut adalah ringkasannya.
1. Mendapat Syafaat Rasulullah SAW
Bagi mereka yang beriman, tidak ada yang lebih dicintai selain Allah dan Rasul-Nya. Sehingga tidak heran jika kerinduan terhadap Rasulullah SAW begitu menyesakkan dada dan membuat orang-orang beriman ingin berziarah ke makamnya. Dan ketahuilah bahwa salah satu faedah ketika berhasil mengunjungi makan Rasulullah adalah akan mendapat syafaat dari sang Nabi kecintaan Allah ini. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang berziarah ke kuburku maka wajib baginya mendapat syafaatku”. (HR ad Daruquthni, dan di anggap kuat oleh al al Hafidz Abdul Haq al Isybili dan al Hafidz Taqiyuddin as Subki dan al Hafidz as Suyuthi dan lainnya)
“Barang siapa yang berziarah ke kuburku maka wajib baginya mendapat syafaatku”. (HR ad Daruquthni, dan di anggap kuat oleh al al Hafidz Abdul Haq al Isybili dan al Hafidz Taqiyuddin as Subki dan al Hafidz as Suyuthi dan lainnya)
Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam lain yang artinya: “Barang siapa yang datang kepadaku untuk menziarahiku, tidak ada keperluan lain kecuali hanya menziarahiku maka aku pasti akan menjadi pensyafaat bagi dia pada hari kiamat. (Diriwayatkan oleh at Thabarani dan dishahihkan oleh al Hafidz Said ibn As Sakan).
Tahukah anda apa yang paling diperlukan manusia ketika hari kiamat kelak? Disaat matahari hanya berjarak sejengkal, disaat tidak ada minuman yang boleh diteguk, disaat tubuh kepanasan menunggu hisab. Ya, kita sangat memerlukan syafaat Nabi Muhammad SAW yang selalu menyayangi umatnya.
2. Mendapatkan Keampunan Allah
Allah juga menjanjikan ampunan bagi mereka yang datang dengan niat berziarah ke makam Rasulullah. Melalui doa yang dipanjatkan, ternyata Rasulullah SAW juga akan memohon ampun atas diri penziarah kepada Allah. Seperti yang dijelaskan dalan Q.S An Nisa:64 yang bermaksud:
“Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (Q.S an Nisa’:64)
Ahli tafsir mengungkapkan bahwa ayat di atas menjelaskan bahwa jika seseorang melakukan perbuatan dosa lantas mereka berziarah ke makam Rasulullah dan bertaubat meminta ampunan kepada Allah, maka Rasul pun akan meminta ampun untuknya. Ayat di atas bersifat umum, baik ketika Rasulullah masih hidup atau setelah meninggal dunia dengan cara berziarah ke makam beliau.
3. Mendapatkan Berkah Rasulullah
Nabi Muhammad adalah Nabi yang paling mulia. Ia lebih mulia dibanding malaikat, kabbah serta lebih mulia dari seluruh amal soleh yang telah dilakukan. Maka semua perbuatan yang berkaitan dengan beliau adalah sebuah keberkahan. Termasuk dengan mengunjungi makamnya untuk berziarah. Karena itu para sahabat dan para ulama salaf sejak dahulu selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Rasulullah untuk bertabarruk dengan beliau.
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnadnya dan at Thabarani dalam al Mu’jam al Kabir dan al Ausath dari sahabat Abu Ayub al Anshari, pada suatu hari Ia datang untuk berziarah ke makam Rasulullah. Karena begitu rindu terhadap Rasul Ia pun meletakkan mukanya di atas kubur
Pada saat itu muncul Marwan, ia mengatakan: “Apakah kamu tahu yang sedang kamu kerjakan?”, Kemudian Abu Ayub menoleh padanya dan berkata: “Ya, aku datang pada Rasulullah dan aku tidak datang pada sebuah batu.
Semoga sebelum jiwa terlepas dari raga, kita hendaklah menanamkan niat untuk mengunjungi makam Rasulullah SAW. Niatkan untuk melihat makam manusia paling mulia di alam semesta ini, agar kelak di hari kiamat kita dapat berkumpul dengan beliau.